Tips Menyusun Manual SJPH Perusahaan untuk Proses Sertifikasi Halal

  • adminsadarhalal
  • Sep 10, 2024

Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) adalah sebuah sistem yang diterapkan oleh perusahaan untuk memastikan setiap produk yang dihasilkan memenuhi syarat halal. Manual SJPH ini menjadi salah satu dokumen penting yang harus disusun oleh perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikasi halal. Berikut adalah beberapa tips untuk menyusun manual SJPH yang efektif dan sesuai dengan standar.

Pahami Kriteria Halal dan Standar yang Berlaku

Langkah pertama dalam menyusun manual SJPH adalah memahami kriteria halal yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi. Di Indonesia, sertifikasi halal didasarkan pada Sistem Jaminan Halal (SJH) yang diatur oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Pastikan perusahaan memahami standar HAS23000 yang mencakup proses produksi, penyimpanan, hingga distribusi produk halal, Undang-undang Jaminan Produk Halal dan regulasi hukum lainnya yang berlaku saat ini.

Manual ini harus memuat kebijakan perusahaan untuk hanya menggunakan bahan yang bersertifikat halal serta proses produksi yang terjamin kehalalannya. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi dan kualitas produk halal yang dihasilkan oleh perusahaan.

Pisahkan Lokasi dan Alat Produksi Non Halal

Untuk menjaga kehalalan produk, penting bagi perusahaan untuk memisahkan lokasi, tempat, dan alat produksi antara produk halal dan non-halal. Manual SJPH harus mencantumkan secara jelas prosedur pemisahan ini agar tidak terjadi kontaminasi silang. Tempat penyimpanan, pengolahan, dan pengemasan juga harus dipisahkan secara fisik untuk produk halal.

Prosedur pemisahan ini bisa mencakup penggunaan alat masak khusus, ruang penyimpanan terpisah, dan jadwal produksi yang berbeda untuk produk halal dan non-halal. Dokumentasikan langkah-langkah ini secara rinci di dalam manual agar semua pihak memahami pentingnya pemisahan ini.

Sediakan Panduan Pelatihan untuk Karyawan

Manual SJPH harus mencakup panduan pelatihan untuk karyawan agar semua pihak memahami pentingnya menjaga kehalalan produk selama proses produksi. Setiap bagian dari rantai produksi, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi, harus dilakukan sesuai dengan prosedur halal yang ditetapkan.

Pelatihan ini bisa dilakukan secara berkala dan melibatkan semua karyawan, termasuk bagian produksi, logistik, dan manajemen. Pastikan untuk mendokumentasikan materi pelatihan serta daftar peserta sebagai bagian dari bukti kepatuhan terhadap standar halal.

Dokumentasikan Setiap Tahap Produksi

Setiap langkah dalam proses produksi harus didokumentasikan dengan baik. Mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga penyimpanan, semua informasi harus dicatat dalam dokumen yang mudah diakses dan diaudit. Dokumentasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat membuktikan kehalalan setiap produknya jika dilakukan audit oleh pihak berwenang.

Selain itu, pastikan semua pemasok juga telah bersertifikat halal dan produk yang dibeli memiliki dokumen pendukung yang menunjukkan status kehalalannya. Dengan cara ini, perusahaan dapat menjaga kepercayaan konsumen terhadap kehalalan produk.

Tetapkan Sistem Pengawasan Internal

Langkah terakhir adalah menetapkan sistem pengawasan internal yang berfungsi untuk mengawasi implementasi SJPH di lapangan. Tim pengawasan ini harus memastikan bahwa semua prosedur yang telah ditetapkan dalam manual SJPH diikuti dengan benar oleh semua pihak di dalam perusahaan. Pengawasan bisa dilakukan melalui audit internal berkala, pemantauan harian, dan laporan kepatuhan yang disusun oleh tim khusus.

Dengan sistem pengawasan yang baik, perusahaan dapat lebih cepat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi selama proses produksi, sehingga kehalalan produk tetap terjaga. Menyusun manual SJPH yang baik merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa produk perusahaan memenuhi standar halal yang ditetapkan.

Dengan memahami kriteria halal, memisahkan alat dan lokasi produksi, melatih karyawan, mendokumentasikan setiap proses, serta menerapkan sistem pengawasan internal, perusahaan dapat menjalani proses sertifikasi halal dengan lebih mudah dan cepat.