Pertanyaan ini paling sering kami dapat dari pelaku usaha.
Produk saya sudah pasti halal koq, saya juga muslim nggak mungkin pakai bahan yang haram. Apa masih perlu disertifikasi halal ?
Banyak yang menganggap kehalalan suatu produk sebatas kehalalan bahan utama yang digunakan saja.
Padahal kriteria produk halal bukan hanya soal bahan utama saja, tetapi juga meliputi bahan tambahan, bahan kemasan, dan cleaning agent (bahan pembersih), proses produksi, bentuk, hingga nama yang digunakan.
Kita bahas soal bahan dulu saja.
Apakah yakin semua bahan yang digunakan halal?
Misal produk es teh manis.
Memang, bahan utamanya yaitu daun teh pasti halal karena termasuk bahan nabati.
Namun, apakah bisa dipastikan gula yang digunakan halal?
Perlu diketahui, gula termasuk dalam bahan kritis yaitu bahan yang harus diteliti kehalalannya terlebih dahulu.
Emang ada gula yang haram?
Dalam memproduksi tebu menjadi gula pasir melalui beberapa proses seperti ekstraksi, penjernihan, evaporasi, kristalisasi, hingga pengeringan. Dalam proses penjernihan gula menggunakan bahan karbon aktif. Tidak semua produsen gula menggunakan arang tambang atau kayu sebagai karbon aktifnya. Adapula yang menggunakan arang dari tulang hewan. Disinilah titik kritisnya, apakah tulang hewan yang digunakan berasa dari hewan halal yang disembelih secara syar’i ?
Karena itulah gula yang notabene berasal dari bahan nabati (tebu) harus di cek kehalalannya terlebih dahulu atau istilahnya disebut sebagai bahan kritis.
Karena gula adalah bahan kritis, maka semua produk yang menggunakan gula sebagai bahan tambahan harus dicek pula kehalalannya. Seperti teh manis tadi misalnya.
Itu baru contoh kasus dari gula, bahan yang sangat umum kita gunakan.
bagaimana jika produk makanan dan minuman kita menggunakan bahan tambahan lainnya yang tidak umum digunakan ?
Selain bahan tambahan, proses produksi halal juga harus memastikan bahan kemasan, dan bahan pembersih yang digunakan halal.
Kalau semakin banyak bahan yang digunakan, semakin Banyak banget dong yang harus diperiksa kehalalannya?
Yup…gapapa effort sedikit di awal.
Agar usaha kita insya Allah lebih berkah dan konsumen kita jadi lebih tenang tentunya.
Makanya, yuk “halalin” produk kamu sekarang…mumpung gratis dan dibantuin
